Pernahkah kita sadar bahwa apa
yang telah terjadi pada kita di masa lalu adalah hal yang belum kita sadari
keberhargaannya sebelum momen itu menjadi memori?
Ya, mungkin aku salah satunya. Pasti
hal pertama yang akan keluar dari benak kita adalah, ingin mengulang momen itu
kembali. Tapi seperti yang sudah kita tau dan itu pasti, bahwa waktu terus
berjalan, ia tak pernah berhenti berjalan, bahkan 1 detik yang telah berlalu
adalah masa lalu, ia sudah menjadi memori, atau bias disebut kenangan.
Lirik lagu ‘Bagimu Ayah’ dan ‘Bunda’ sepertinya cocok menggambarkan
masa kecilku dulu, pelukannya, candanya, dan pengorbanannya yang tulus untuk
kebahagiaan anak gadisnya, yaitu aku. Alangkah bersyukur dan bahagianya aku
dilahirkan di keluarga yang sangat menyayangiku dan peduli denganku.
Main masak-masakan, rumah-rumahan
yang terbuat dari kardus dan gabus, menangkap capung, berenang di pemandian air
panas, ke kebun binatang, makan wortel di atas pundak abi, main
jungkat-jungkit, ayunan, perosotan, menangis karena takut sendirian lalu umi
menemani, belajar cuci piring, belajar bikin donat dan bolu, bikin es krim,
merengek minta dibelikan mainan, minta dibelikan sandal yang sama dengan teman,
lompat tali, memancing ikan di hari minggu, main playstation, belajar naik sepeda tapi g bias-bisa haha, dan
masih banyak lagi hal-hal yang menyenangkan lainnya.
Bahkan ketika sudah berumur 20
tahun pun mereka masih merayakan ulang tahunku, mereka ingat betul hari
kelahiranku. Mereka selalu membuat aku merasa istimewa J. Bagiku kalian adalah sumber
inspirasi dan bahagiaku J
Semoga umi dan abi panjang umur
dan sehat selalu
Semoga kelak anakmu ini bisa
segera membahagiakanmu dan menyunggingkan senyum diwajah umi dan abi J Aamiin
Terima kasih Umi Abi J
Terima kasih sudah memberikan
kasih sayang yang tidak pernah bisa terbalaskan J
Malaikat di dunia itu ternyata
benar Umi dan Abi J