UPAYA MENUJU HUSNUL KHATIMAH
Memperoleh husnul khatimah bukan sekadar angan-angan. Untuk meraihnya, seseorang haruslah jujur dan memohon kepada Allah dan bersungguh-sungguh memperolehnya. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda:"Siapa memohon kepada Allah dengan jujur mencapai kedudukan syuhada, niscaya Allah akan sampaikan ia kepada derajat syuhada meskipun mati di atas peraduannya" (H.R. Muslim)
Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Kita tidak memastikan seseorang mendapatkan jannah (surga) kecuali mereka yang disebut dalam nash (dalil yang tegas). Seperti al-Khulafa Ar-Rasyidin. Namun demikian, ada tanda-tanda yang menunjukkan seorang mati dalam keadaan Husnul Khatimah, dan kita berharap bahwa saudara kita tersebut termasuk mereka yang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah berupa Al-Jannah. Di antara tanda-tanda husnul khatimah adalah:1. Meninggal dalam keadaan mengucapkan kalimat tauhid.
Rasulullah bersabda:
" Siapa yang ucapan terakhirnya adalah Laa ilaha illallah, ia akan masuk surga." ( H.R. Al Hakim dari Shahabat Muadz bin Jabal, dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz)
2. Meninggal karena penyakit perut.
Dalam sebuah hadist dinyatakan:
" Siapa yang meninggal karena sakit perut, ia tidak akan diazab dalam kuburnya." (H.R. Trirmidzi dan Khalid bin Urfuthah, disahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz)
3. Meninggal di hari atau malam Jum'at.
" Tidak seorang muslim pun yang meninggal pada hari jumat atau malam jumat kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (H.R. Trirmidzi dan Shahabat Abdullah bin Amr, disahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz)
4. Mati di medan jihad.
termasuk pula meninggal dalam keadaab ribath atau berjaga di daerah perbatasan:
" Berjaga-jaga di daerah perbatasan selama sehari semalam lebih baik dari pada puasa dan shallat malam sebulan penuh. Apabila ia meninggal dalam amalan ini, maka pahala amalannya akan terus mengalir, ia akan selalu mendapatkan rezeki dan diberikan keamanan dari berbagai fitnah." ( H.R. Muslik, dari Shahabat Salman Al Farisi)
5. Meninggal karena tenggelam, kena runtuhan, atau wabah tha'un.
"Syahid itu ada lima: mati karena wabah tha'un, sakit perut, tenggelam, kena runtuhan, dan mati di medan jihad." ( H.R. Al Bukhari dan Muslim, dari Shahabat Abu Hurairah) Dalam hadist lain juga disebutkan karena sebab terbakar.
6. Wanita yang meninggal karena melahirkan.
Rasulullah bersabda
" Tahukah kalian siapakah para syuhada dari umatku?" Para shahabat menjawab " Terbunuhnya seorang muslim (di jalan Allah) adalah mati syahid." Beliau bersabda, " Kalau demikian para syahid dari umatku sangat sedikit. Terbunuhnya seorang muslim adalah syahid, kena thaun adalah syahid, dan seorang wanita yang anak dalam perutnya menyebabkan kematiannya adalah syahid." ( H.R. Ahmad dan yang lainnya dan disahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz).
7. Orang yang terbunuh dalam rangka membela agama, jiwa, atau hartanya.
" Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka ia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membela agamanya (islam) maka ia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membela jiwanya maka ia mati syahid, dan siapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia mati syahid." ( H.R. Abu Dawud dan yang lainnya, disahihkan oleh Ash Syaikh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz)
8. Meninggal dalam keadaan beramal shalih.
" Siapa yang mengucapkan Laa Illaha Illa Allah, ia menutup amalannya dengan kalimat ini, ia akan masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan sebuah sedekah hanya mengharap Wajah Allah, dan ia tutup amalannya dengannya maka ia akan masuk surga. Dan siapa yang puasa sehari yang ia harapkan dengannya Wajah Allah, ia mengakhiri dengan amalan ini sekarang, ia akan masuk surga. ( H.R. Ahmad dan yang lainnya. disahihkan oleh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz)
Dan tanda-tanda lainnya, Allahu a'lam. SEMOGA BERMANFAAT :)
0 comments:
Post a Comment