Thursday 21 August 2014

MENGAPA KITA SELALU MENGELUH ? ( MAJALAH AL MAWADDAH VOL 64)

Posted by priesty.pretty at 10:04
"Capeeeek...! Tugas numpuk, bos galak, gaji dikit lagi." 
"Apes....! Selama kenal sama kamu, gak pernah ada untungnya, Nasib... nasib..." 
" Nggak tahaaaaa....n! Suami ngasih uang belanja sedikit! Nggak tau apa, kalau kebutuhan sebulan itu lebih banyak?!"



  Ketika berkumpul bersama teman-teman, tatkala membuka dinding FB atau twitter tentu kita amat sering berjumpa kalimat yang sama atau dengan nada serupa. Demikianlah salah satu sifat manusia, senang berkeluh kesah. Ya, kita semua memang senang berkeluh kesah.
Walaupun manusia diciptakan menurut sebaik-baiknya bentuk, namun Allah tetap menciptakan manusia dengan segala keterbatasannya dalam semua sisi. Sifat lemah, mudah capek, gampang terbawa emosi dan hawa nafsu, bodoh serta sifat-sifat negatif lainnya, masih melekat kuat dalam diri masing-masing dari diri kita. Allah swt berfirman dalam QS Al-Ma'arij ayat 19-21 yang artinya : 

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusuahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir."

Mengeluh di hadapan manusia, apa untungnya?

  Siapa yang tidak pernah mengeluh? Entah, mengapa manusia pada umumnya suka mengeluh. Baik kepada teman sejawat, keluarga, atau kepada semua orang yang dapat dia temui. Ditambah lagi dengan kecanggihan teknologi sekarang, yang semakin memudahkan kita untuk mencurahkan keluhan kita sehingga diketahui oleh banyak orang.Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa keluhan akan memberikan efek negatif bagi orang-orang yang ada disekeliling pengeluh dan pengeluh itu sendiri. Orang yang suka mengeluh akan memberikan dampak pesimis terhadap orang yang berada di sekitarnya. Sebaliknya, orang yang optimis  akan memberikan efek positif juga bagi orang-orang yang dekat disekelilingnya. Lebih buruk lagi, orang-orang yang dekat dengan Anda akan menjauh saat Anda sering mengeluh. Karena mendengar keluhan sebenarnya menyebalkan. Maka dariitu, hendaknya kita berhati-hati saat akan mengeluh. Janganlah kita suka mengumbar keluhan terhadap siapapun dan dimanapun. Ingat, tidak semua orang suka bila Anda jadikan tumpahan keluh dan kesah Anda. Bila mereka menanggapinya dengan positif, tentu akan lebih baik, namun bagaimanakah bila mereka memanfaatkan keluhan tadi untuk menjatuhkan Anda?

Seorang Mukmin adalah Orang yang Optimis Menatap Hidup

  Seorang yang mengeluh sebenarnya sedang mendekat kepada sumber ketidakbahagiaan. Ia juga tengah mendapuk dirinya sebagai orang yang sudah tidak sanggup lagi menerima kenyataan hidup yang ia jalani. Ia sesungguhnya telah kalah! Sungguh berbeda dengan sikap yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para generasi awal. Mereka selalu optimis menatap hidup dan tidak pernah menyesal telah dilahirkan di dunia dengan keadaan masing-masing. Mereka bergulat melawan kerasnya kehidupan tanpa kenal menyerah. Karena mereka yakin bahwa kehidupan dunia hanyalah sebagai batu loncatan licin yang akan mengantarkan mereka kepada kampung abadi yang sesungguhnya. Mereka pun melompat dengan hati-hati dan terus melompat. Walau pernah jatuh, namun tidak membuat mereka patah arang melanjutkan perjalanan menuju kampung keabadian. Inilah kehidupan seorang mukmin yang tangguh. Tidak pernah menyesal dalam menjalani kehidupan. 

" Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin. Semua urusannya baik. Dan itu semua tidak terjadi kecuali bagi orang yang mukmin. Bila ia diberi kemudahan maka ia bersyukur, dan itu lebih baik baginya. Sedangkan bila ia ditimpa kesusahan, maka ia bersabar, dan itu lebih baik baginya" ( HR:Muslim: 7692)

Mengeluhnya Hanya di hadapan Allah


  Memang terkadang kita mendapatkan ujian yang sangat berat. Yang terkadang juga membuat kita merasa sangat tertekan. hal itu adalah manusiawi. Tapi, jangan terburu-buru untuk menumpahkan segala keluhan kita dihadapan semua orang. Mengapa kita lebih senang mengeluhkan keadaan serta kekurangan kita di hadapan makhluk, padahal Zat yang merajai semua makhluk tidak pernah alpa dan selalu siap mendengarkan keluhan dari semua hamba-Nya? Dia sendiri yang telah berjanji untuk mengabulkan segala permintaan dari hamba-Nya dan memerintahkannya.

Gambaran mudahnya, bila kita sakit pilek atau demam, tentu kita akan membeli obat di apotek atau toko yang menjual obat. Tidak mungkin kita akan pergi ke toko bangunan atau bengkel mobil. Allah yang memiliki segala obat.Obat keluh kesah, kesusahan hidup, kegalauan hati, dan gulana yang mendera. Allah memiliki rezeki dan peruntungan. Semuanya Allah miliki. Mengaoa mencari obat hati yang tengah gelsah di tempat yang tidak semestinya? Mengapa kita tidak meniru hamba-hamba Allah yang shalih tatkala kesedihan datang kepada mereka? Mereka mengeluhkan semuanya hanya kepada Allah, agar Dia dengan kelembutan-Nya memberikan jalan keluar bagi seorang lemah yang dirundung nestapa.

SEMOGA BERMANFAAT :)

0 comments:

Post a Comment

 

PEACE BE ON TO YOU :) Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting